Sabtu, 13 April 2013

"HE LOVE HIM"

"HE LOVE HIM"
By : Danu Tri Kesuma Rangkuti.

***Like dulu sebelum baca***

Putra, remaja laki-laki yang tampan berwajah putih mulus sedang duduk di bawah pohon taman di kampus nya. Sifat nya yang menyendiri dan tidak suka dengan keramaian membuat dia ditemani buku-buku setiap harinya. Tak heran jika ia selalu mendapatkan nilai A+ dari dosen-dosen nya. Wajah nya yang begitu manis selalu menarik perhatian cewek-cewek sekitarnya. Tetapi Putra selalu menjauh ketika ada seorang cewek yang mendekatinya. Itu sangat wajar karena ia trauma dengan kejadian bebarapa bulan yang lalu dengan kekasihnya yang kini status nya sudah putus. Ia kuliah di salah satu universitas negeri yang ada di Medan dengan fakultas teknik arsitektur dan kini ia memasuki semester 6.

Putra tinggal di daerah Medan Baru bersama abang nya, Andy. Andy telah tamat kuliah dan kini ia bekerja di salah satu perusahaan tembakau di Medan. Mereka tinggal berdua dalam satu rumah. Karena kedua orang tua mereka sudah tidak ada. Putra yang lugu dan baik sangat menghargai sosok abang nya. Karena semua biaya kuliah di bantu sama abang nya.

Pagi yang mendung, Putra tetap memaksakan diri untuk berangkat kuliah. Ketika di perempatan jalan menuju kampus, hujan turun dengan deras nya. Putra langsung berlari kecil-kecil seolah melindungi dirinya dari deras nya hujan. Karena berlari tergesah-gesah dan pandangannya tunduk ke bawah, dia menabrak seorang gadis manis nan cantik memakai kerudung putih. Berhamburlah buku-buku yang tadi nya di genggaman gadis itu. Putra langsung mengumpulkan buku-buku tersebut seraya meminta maaf. Tapi ketika Putra melihat wajah gadis itu, ia bergeming. Wajah gadis itu yang penuh dengan bulir rinai sangat cantik. Ditambah lesung pipit nya yang sangat manis. Ia terpesona akan indah nya wajah gadis tersebut.
"Maaf, saya tidak sengaja." Kata Putra.
"Ini salah saya, bukan salah kamu." Ucap Gadis itu.
Gadis itu pun langsung pergi meninggalkan kejadian yang sangat memalukan bagi dirinya. Dan Putra sendiri berlari menuju teras laboratorium di kampus nya.

Ketika di dalam kelas, ia terus terbayang dan memikirkan gadis yang ia tabrak tadi. Ia melamun dan tidak memerhatikan dosen yang sedang mengajar.
"Putra, kamu kenapa senyum-senyum?.­" Tegur dosen tersebut.
"Udah stress mungkin, bu... Karena buku terus yang dia baca..." Sahut salah satu teman nya.
"Sudah-sudah, kita ulangi pelajarannya...­" Kata bu dosen.

"Kriiiiinngg" bell telah berdering tanda untuk kembali ke rumah masing-masing. Lain dengan Putra, ia pergi ke perpustakaan untuk mencari bahan bacaan. Ketika sudah menemukannya, ia langsung duduk di bangku coklat dan meletakkan buku-buku nya di atas meja berlapis taplak.

Tiba-tiba, tiga orang cewek datang menghampiri nya.
"Hai Putra, sudah kita duga pasti loe dimari..." Sahut Pipin.
"Eh, ada apa yah datang rame-rame gini, Pipin, Titin, sama Wiwin?" Kata Putra.
"Put, loe bisa kan bantuin kita?" Bisik Wiwin.
"Bisa, bantuin apaan?"
"kerjain makalah kita donk... Plis!."
"Iya, ntar kita bayar koq... Yah?."
"Bukannya saya tidak mau yah, saya tidak suka jika ilmu saya diperjual beli kan..."
"Please Put... Kita butuh banget ne..." Mohon wiwin.
Putra langsung pergi dari tempat itu dan meninggalakn Pipin, Titin, dan Wiwin.
"Lah, loe koq pergi sih Put?" Teriak Pipin.
"Resek banget sih tuh anak..." Titin Kesal.

Hari pun semakin larut, Putra baru pulang dari rumah temannya, Danny. Putra berjalan menyusuri gang sempit menuju rumah nya. Tiba-tiba sosok bidadari yang tadi pagi ia jumpai hadir di depannya. Gadis itu terus berjalan sementara Putra mengikuti nya dari belakang sambil mengetahui di mana ia tinggal. Ternyata Gadis itu adalah sepupu Bu Any tetangga nya. Dan ia sontak kaget.

Keesokkan paginya, dengan awan cerah dan kicauan burung2 di pepohonan. Dan hari itu adalah hari Minggu. Disaat Putra membuka jendela kamar nya, tak sengaja Gadis misterius itu melintas di depan rumah nya. Putra pun sontak kaget. Ia terus memandangi wajah nya yang ayu nan jelita itu. Timbul lah rasa cinta dari hatinya untuk Gadis itu.

Tiba-tiba, abang nya memanggil untuk sarapan bersama.
"Putra, sarapan loe udah siap ne, ayok makan..." Ajak Andy.
"Ya bang, sebentar..."
Putra pun bergegas keluar dari kamar nya dan menuju meja makan. Disana Andy telah duduk manis menunggunya.
"Lo abisin aja tuh tumis kangkung nya, kalau gak basi ntar..." Kata abangnya.
"Iya bang..."
"Put, loe tau Jasmine?. Itu tuh sepupunya Bu Any..."
"Jadi nama nya Jasmine yah bang?".
"Iya, dia kan satu kampus sama loe..."
"Iya sih..."
"Put, loe bisa bantuin abang gak?"
"Bantuin apa bang?"
"Carikan nomor hp nya, abang suka sama dia..."
Dengan kagetnya tiba-tiba Putra batuk keras dan hingga keluar darah.
"Put, loe kenapa? Loe gak apa-apa kan?. Minum dulu Put..." Dengan khawatirnya Andy.
"APA, ABANG GUE SUKA SAMA JASMINE?, INI GAK MUNGKIN TERJADI, AKU GAK RELA JASMINE JATUH KE ABANG GUE. KARENA GUE LEBIH SAYANG SAMA JASMINE" dalam hati Putra.
Tiba-tiba darah merah segar keluar dari hidung Putra dan kondisinya memburuk dan dia tidak sadarkan diri.
"Put, loe kenapa Put? Bangun Put? Loe koq jadi kayak gini sih Put?. Loe kenapa Put?" Teriak abangnya sambil mengguncang tubuh Putra.

Andy segera membawa nya ke rumah sakit terdekat dengan mobil pick up nya. Andy sangat panik dengan keadaan Putra seperti. Sebelumnya ia tidak pernah mendapatkan Putra sampai seperti ini. Wajah Putra putih memucat seketika dan darah dari hidungnya terus mengalir.

Tiba lah di pelataran Rumah Sakit, dan Andy segera menggotong nya menuju kamar rumah sakit yang tersedia. Tetapi Andy tidak boleh masuk ke dalam kamar Putra pinta dokter disana. Andy duduk di bangku putih panjang di depan kamar Putra. Tiba-tiba, tak menunggu waktu lama, dokter itu keluar.
"Dok, gimana keadaan adik saya dok?.dia baik-baik saj a kan dok?" Khawatir Andy.
"Adik anda mengalami pendarahan dari hidung nya. Dan dengan sedih nya ternyata adik anda mengidap kanker otak. Kondisinya makin lama makin memburuk." Terang dokter itu.
"Apa?, gak mungkin dok adik saya seperti itu. Adik saya baik-baik saja kok dok..." Dengan khawatir nya Andy.
"Tuhan telah memberikan takdir, nak. Hadapi lah..."

Andy langsung masuk ke dalam kamar rumah sakit itu dan segera mendekati Putra. Tetapi Putra juga tidak sadarkan diri. Dan kondisinya masih melemah.
"Put, loe kenapa sih jadi kayak gini?." Sedih Andy.

Keesokkan pagi nya, Putra sudah mulai membaik tetapi belum seratus persen. Andy segara membawa nya Pulang ke rumah. Dan hari itu Putra tidak masuk kampus karena masih dalam kondisi sakit. "Put, loe istirahat aja dulu yah, abang mau pergi sebentar"
"Abang mau kemana?"
"Abang mau nembak Jasmine..." Senyum kecil dari bibir Andy.
Putra kembali tersentak kaget dan hati nya miris mendengar kata itu. Dan wajah nya seketika berubah menjadi merah. Ketika Andy menyalakan mobil Pick-Up nya, Putra langsung keluar rumah dengan keadaan belum sembuh total.

Andy langsung pergi. Sementara Putra mengikuti nya dari belakang dengan berlari kecil-kecil. Tiba lah di sebuah gubuk kecil di pinggir sungai di tengah-tengah hutan yang tidak di lalu lalangi orang-orang.

Disana Jasmine telah duduk manis menunggu kedatangan seorang Andy yang begitu tampan. Andy langsung menghampiri Jasmine dengan membawa dua potong ice cream.
"Udah lama yah?." Tanya Andy
"Yah, lumayan lah..."
"Sorry yah, tadi ada masalah dikit..."
"Yah gak apa-apa koq..."
"Oiya, ini ada ice cream buat kamu..."
"Makasih..."

Andy dan Jasmine pun terus berbincang-binc­ang sementara Putra hanya mengintip dan menguping pembicaraan mereka berdua saja di belakang gubuk itu. Betapa miris hati nya kala itu melihat Jasmine bersanding dengan abangnya sendiri.
"Jasmine, gue suka sama loe. Loe mau gak jadi pacar gue?" Ucap Andy.
"Hmmm... Ya, gue mau jadi pacar loe..." Kata Jasmine.
"Makasih yah..." Andy memeluk Jasmine.

Andy sangat bahagia karena cintanya telah diterima oleh Jasmine. Dan kini mereka telah menjadi sepasang kekasih. Di balik kebahagian Andy, ternyata ada kepedihan hati mendalam yang dirasakan Putra. Gadis pujaan hatinya selama ini sekarang sudah menjadi milik orang. Kini ia hanya bisa meneteskan air mata. Darah segar kembali mengalir dari hidungnya.

Putra benar-benar sakit hati dan kecewa. Ia pergi dari situ dan berlari sekencang mungkin. Ia terus menangis dan terus berlari melewati sawah-sawah disana. Karena pandangannya menunduk kebawah tanpa disengaja ia menabrak seorang pria tampan berkacamata. Terlihat pria itu adalah orang sibuk seperti karyawan di kantoran.
"Maaf, saya gak liat tadi..." Kata Pria itu.
"Bukan salah kamu, ini salah aku..." Kata Putra.
"Permisi... Saya duluan"

Pria misterius itu langsung pergi dengan berjalan cepat. Sesekali ia menoleh kebelakang untuk melihat Putra. Sementara Putra hanya bisa diam berdiri.

>>>>>>>>>>>>>>>­>>>>>>>>>><<<<<­<<<<<<<<<<<<<<<­<<<<<<<<<<<<

Malam yang sangat dingin. Bulan diperaduan sepi sendiriran. Ditambah taburan bintang yang gerlap menyala. Kala itu Andy juga belum pulang bersama kekasihnya. Putra berniat untuk pergi ke puskesmas terdekat, untuk membeli beberapa obat dan meminta resep dokter. Ia mengenakan sweater hitam dan syal dengan bawahan celana jeans bermotif.

Ketika sampai di puskesmas, Putra diminta untuk mengantri dan menunggu giliran. Putra duduk di bangku panjang berwarna putih. Dan di samping nya ada seorang pria berkacamata sedang membaca koran.
"Christian Ronaldo dinobatkan sebagai pria ter-sexy..." Ucap pria itu.
"Baca apaan mas?". Tanya Putra.
"Ini nih, baca tentang pria ter-sexy..."
"Loh, mas kan yang tadi sore tabrakan dengan saya di sawah?"
"Oh iya, saya ingat..." Senyum tipis.
"Salam kenal yah mas..." Kata Putra.
"Iya salam kenal juga mas..."
"Saya Putra... Mas?"
"Saya Bagus..."

Terjadilah obrolan yang sangat baik. Mereka saling mengenal satu sama lain. Dan sampai pulang mereka berjalan berdua menyusuri gelapnya malam.
"Bagus, saya duluan yah... Kamu hati-hati..." Kata Putra.
"Iya..."

Putra berdiri di depan pintu rumah nya. Dan dia kaget, mengapa ada sepasang sendal wanita di bawah pintu. Ia langsung masuk dan apa yang terjadi. Ia mendapatkan Jasmine dan Andy sedang bercumbu di ruang tamu kala itu. Dan Jasmine langsung mendorong tubuh Andy seolah tidak mengenalnya. Putra langsung berlari masuk ke kamarnya. Sungguh miris dan sedih hatinya. Ia kembali menangis.
"Sejahat itukah abangku selama ini???. Kenapa harus aku yang merasakan sakit hati ini??? Aku gak rela Jasmine milik dia..."
"Put, buka pintunya Put. Ini bukan seperti yang kamu bayangkan... Abang akan jelaskan semuanya..."
"Gak ada lagi yang perlu dijelaskan, bang... Abang udah buat Putra kecewa... Putra benci sama abang..."

»»»»»•«««««

Pagi yang cerah untuk mengawali aktivitas. Burung-burung sangat berisik di pepohonan. Dan Andy segera berangkat kerja dengan mamanaskan mobil pick-up nya terlebih. Tiba-tiba seorang pria yang tidak ia kenali datang dan itu adalah Bagus teman Putra.
"Permisi bang, Putra nya ada?" Tanya pria itu.
"Ada. Putra, ada yang nyari loe ne..." Teriak Andy.

Putra langsung keluar dan menemui Bagus, sahabat barunya.

"Eh, Bagus. Masuk Gus..." Ajak Putra.
"Iya, terima kasih..."

Mereka duduk di ruang tamu berdampingan. Dan mereka menyambung obrolan yang sempat terputus tadi malam. Lama kelamaan mereka menjadi akrab karena mereka sudah tau satu sama lain.
"Put, gue mau ngomong sesuatu sama loe ne..." Kata Bagus.
"Loe mau ngomong apa?, ngomong aja lagi..."
"Sebenernya..."
"Sebenernya apa?."
"Sebenernya, gue suka sama loe. Gue suka waktu kita tabrakan itu. Loe mau gak jadi pacar gue?" Ungkap Bagus.
"APA?, GILA INI ORANG, DIA KAN COWOK GUE JUGA COWOK, TAPI KENAPA DIA ADA RASA SAMA GUE? DAN DIA NEMBAK GUE. TAPI, TERIMA AJA LAH, DARIPADA HARUS NAHAN SAKIT SAMA CEWEK MENDING GUE TERIMA AJA. MESKIPUN HUBUNGAN INI TERLARANG, GUE TETAP LANJUT DAN MENCOBA MENCINTAINYA".
"Iya, gue terima... Gue mau jadi pacar loe..." Kata Putra
"Makasih yah put..."

»»»»»•«««««

Hubungan Putra dan Bagus terus berjalan dengan baik. Dan hari ini adalah 1 bulan mereka pacaran. Meskipun semua tidak mengetahui hubungan terlarang ini mereka tetap melanjutkan. Bagus berniat untuk mengajak Putra makan di salah satu restoran besar di Medan.
"Happy Anniversary sayang..." Kata Bagus dalam telepon.
"Iya..."
"Sebagai satu bulannya kita, kita makan yuk..." Ajak Bagus.
"Ya sudah..."
"Aku jemput kamu yah..."
"Iya..."

Bagus pun langsung menjemput Putra di rumahnya dengan menggunakan CRV nya. Dan mereka pergi dengan bahagia. Tetapi Andy mulai curiga dengan mereka berdua dan ia mengikuti mereka dari belakang. Tibalah di sebuah restoran besar yang terkenal namanya di kota Medan. Mereka segera masuk dan duduk saling berhadapan satu dengan lain. Sementara Andy hanya bisa melihat gerak gerik mereka dari luar restaurant.
"Sayang, coba deh tutup mata kamu!." Pinta Bagus.
"Emang mau ngapain?"
"Aku mau kasih sesuatu sama kamu!" Ajak Bagus.
"Ya sudah..."
"Satu... Dua... Tiga..." Bagus memberikan sebuah jam tangan kepada Putra.
"Wah, makasih yah..."
"Ini sebagai tanda jika aku benar-benar mencintaimu..."

Tetapi dibalik kebahagian mereka berdua, hati Andy telah berkecamuk dan amarah sangat kuat. Ia melihat Bagus memberikan sebuah jam tangan kepada Putra.
"Gilak tuh anak, pacaran sama laki-laki..." Kecewa Andy. "Lihat aja ntar di rumah, bakal gue habisi..."
Andy langsung pergi dari tempat itu dan segera menunggu kehadiran Putra di rumah.

Tak lama kemudian, Putra dan Bagus segera mengakhiri makan malam nya dan segera pulang. Bagus mengantarkan Putra hingga depan rumahnya. Ketika Putra masuk, ia heran dan melihat seisi rumah gelap gulita.
"Koq gelap?, perasaan tadi pergi hidup..."
Tiba-tiba lampu hidup.
"Hebat yah..." Seru Andy sambil tepuk tangan kecil...
"Eh, abang. Ne Putra bawakan martabak..." Tawar Putra.
"Gue gak butuh basa basi loe, gue butuh kejujuran loe..."
"Maksudnya?"
"Dari mana loe? Dan siapa cowok itu?"
"Bukan siapa-siapa koq..."
"Jawab jujur..." Bentak Andy di hadapan Putra.
"Dia teman Putra bang..." Jawab Putra dengan takut.
"Hmmm... Teman?. Bukannya pacar loe?. Loe gilak yah Put?. Loe itu cowok dan dia cowok. Loe gay yah?. Loe itu adik gue satu-satunya put, adik gue yang gue banggain..." Bentak Andy.
"Abang gak pernah mikir perasaan Putra, sebenarnya Putra cinta sama Jasmine, Putra suka sama Jasmine. Tapi itu semua sia-sia. Karena Jasmine udah milik abang..." Tangis isak Putra.
"Oh, jadi gini, loe gak sempat dapatkan Jasmine, terus loe pacaran sama cowok biadab itu?. Abang benar benar kecewa put sama loe... Hidup loe abang yang tanggung, tapi kayak gini yang loe kasih?"
"Maafin Putra bang..."
"Gak ada, abang akan bunuh dia, biar dia gak dekat-dekat loe lagi..."
"Jangan bang, Putra mohon, jangan bunuh dia, Putra cinta sama dia..."
"Apa?. Loe Cinta sama dia?. Anjing loe!."
"Jangan bang..."

Andy langsung pergi membawa pistol yang diselipkan di celananya. Ketika ia keluar dari rumah, tak diduga Jasmine telah mendengar pemibacaraan mereka berdua.
"Jasmine?. Kamu ngapain disini?"
"Eh, tadi saya lewat aja..."

Jasmine langsung pergi dengan buru-buru. Lalu Andy melanjutkan misinya untuk membunuh Bagus. Andy terus mengejar mobil yang dikendarai Bagus. Hingga Andy melampauinya dan berhenti di depan mobil Bagus. Mereka berdua turun dari mobil.
"Ini cowok yang udah ngeracuni hidup adik gue?"
"Iya, emang kenapa?. Kamu gak suka?."
"Jelas gak suka lah... Karena loe cowok biadab tau?"
"Bukannya loe yang biadab?. Dia ingin cewek tapi loe rebut?"
"Jadi mau loe sekrang apa?"
"Gue mau, jangan pernah loe dekati adik gue lagi..."
"Loe kira segampang itu?"
"Eh, anjing loe, bangsat loe!!!." Maki Andy.
Mereka saling baku hantam dan berkelahi disana. Hingga akhirnya, mereka saling menindih dan saling memegang pistol. Tiba-tiba terdengar suara... "Dooorr..." Ternyata, mereka berdua sama-sama tertembak...

»»»»»•«««««

"Krriiinnggg!!!­." Handphone Putra berdering ketika ia sedang menikmati tidur nya... Ia segera bangun dan mengangkat Handphonenya.
"Ya, hallo..." Kata Putra bisik dengan lemah.
"Benar ini keluarga Bapak Andy Pramana?"
"Iya benar, saya adik beliau. Ini siapa?"
"Kami dari pihak rumah sakit, Bapak Andy telah masuk UGD"
"Apa?. Di rumah sakit mana?"
"Rumah Sakit Umum Haji Medan, mas..."
"Iyaiya, saya segera kesana"

Tanpa basa-basi Putra langsung tembak terjang ke rumah sakit itu dengan motor nya. Ketika di rumah sakit, Putra menanyai keberadaan abangnya.
"Permisi sus, Bapak Andy Pramana di mana yah Sus?" Tanya Putra pada salah satu suster disana.
"Oh, sedang ada di ruang UGD, mas..."
"Makasih yah sus..."
"Ya sama-sama..."

Putra langsung berlari menuju ruang UGD. Dan disana Jasmine menunggu di depan karena tidak diperkenankan masuk.
"Udah lama?" Kata Putra sendu.
"Udah..."

Tak lama Putra sampai, tiba-tiba ada jenazah yang di bawa dengan beberapa petugas menuju ruang jenazah. Wajahnya tertutupi oleh kain sementara rambutnya yang berwarna terlihat. Putra sangat curiga dengan rambut berwarna itu. Dan membuka kain yang menutupi wajah jenazah tersebut. Dan apa yang disangka?. Seorang pria yang telah membuatnya bahagia dan yang telah memberikan sebuah hadiah jam tangan kini telah tiada dan pergi untuk selamanya.
"Ini gak mungkin, ini bukan Bagus, Bagus belum mati..." Sesal Putra.

Ia terpuruk dan begitu sedih melihat apa yang telah terjadi. Sesalnya tak mungkin terbalas lagi. Sementara Jasmine yang tadinya hanya duduk sendiri menghampiri Putra yang sedang menangis itu.
"Bukan dia saja yang ada di dunia ini. Masih banyak yang bisa dicari..." Terang Jasmine.
"Memang banyak, tapi yang sanggup memberikan kesetiaan apa ada?."
"Aku bisa memberikanmu kesetiaan..."
"Maksud kamu?"
"Aku mencintaimu, dan aku menyayangimu...­" Ungap Jasmine sambil meremas tangan Putra.
"Tapi, itu semua telah terlambat, Jasmine..."

Tiba-tiba seorang dokter pria keluar dari ruang UGD.
"Permisi, ada keluarganya?" Kata Dokter itu.
"Saya adiknya dok..." Ujar Putra.
"Kakak anda mengalami pendarahan yang sangat luar biasa. Sehingga dia memerlukan darah yang banyak. Dan dia butuh donor hati yang baru, karena Hatinya tergores oleh amunisi pistol...".
"Saya bersedia mendonorkan darah dan hati saya untuk kakak saya dok..." Ujar Putra.
"Putra..." Kaget Jasmine.
"Gak apa-apa Jasmine, ini sudah takdir..."
"Kalau begitu, mas nya ikut dengan saya?"
"Tapi saya minta waktu satu jam dok, untuk melakukan sesuatu..."
"Iya, silahkan..."
"Putra, kamu memang benar-benar melakukan nya?."
"Maaf, jasmine. Ini untuk kebaikan abang ku juga kamu..."
"Tapi, aku sangat mencintaimu.." Terang Jasmine.
"Mau gimana lagi, aku juga cinta dengan mu..."

Putra segera pergi dari rumah sakit tersebut dan ia langsung pulang ke rumahnya. Di rumah nya ia segera mempersiapkan diri untuk pergi selama-lamanya.­ Ia juga menulis surat di atas secarik kertas yang putih.

Dengan persiapan nya yang matang, ia segera kembali ke rumah sakit. Lalu ia menemui sang dokter. Dan ia siap untuk mendonorkan darah dan hatinya untuk abangnya. Tetapi sebelumnya, ia kembali pada Jasmine yang menatapnya dalam.
"Jasmine..." Kata Putra.

Jasmine hanya mengangguk lesu seperti tak bertulang. Hati dan perasaannya berkecamuk. Orang yang ia cintai selama ini harus pergi untuk selamanya. Meskipun Jasmine telah memiliki Andy, Jasmine lebih sayang dengan Putra.

»»»»»•«««««

3 BULAN KEMUDIAN<

Hari ini adalah hari bahagia untuk Andy dan Jasmine. Hari dimana keduanya saling mengucap ikrar pernikahan. Bersanding berdua di singgah sana pelaminan. Menciptakan sebuah kebahagian bersama. Tetapi disisi lain, ruh Putra datang untuk melihat kebahagiaan mereka berdua. Putra berdiri di sudut gedung dari kejauhan. Jasmine yang melihatnya mengenakan pakaian putih, menatap jauh matanya. Tersirat rasa sedih yang mendalam dalam batinnya. Tetapi Putra tetap tersenyum dan merelakan kebahagiaan itu muncul dari Andy dan Jasmine. Tak lama, Putra menghilang ntah kemana.

Ketika acara resepsi telah selesai, Jasmine dan Andy pergi ke gubuk masa lalu mereka dimana mereka berdua terlibat kasih sayang di gubuk itu. Mereka saling bersanding dan Jasmine meletakkan kepalanya di bahu Andy.
"Sayang, lihat deh pohon itu. Ia begitu abadi di atas bumi." Kata Jasmine.
"Iya, begitu cinta kita, akan selalu abadi..." Jawab Andy.
"Oh iya sayang, Putra menitipkan secarik kertas yang berisi pesan dia..."
"Boleh kah aku yang membacakannya?"
"Iya, ini..."
"ASSALMUALAIKUM­ WR WB. SEBELUMNYA PUTRA UCAPKAN TERIMA KASIH KARENA SUDAH MAU BACA SURAT INI. JASMINE, AKU SANGAT MENCINTAIMU, TETAPI KAU LEBIH PANTAS BERSAMA ANDY. SAYANGILAH DIA DAN LUPAKANLAH AKU. BANG ANDY, JAGA BAIK-BAIK HATI YANG UDAH PUTRA KASIH. KARENA DARI SITU PUTRA BISA MERASAKAN CINTA DAN KASIH JASMINE MELALUI ABANG. JAGA JASMINE BAIK-BAIK BANG, KARENA CINTA ITU GAK AKAN PERNAH DATANG UNTUK KEDUA KALINYA. LOVE YOU JASMINE!."
"Jadi? Yang mendonorkan hati dan darahnya Putra?. Tanya Andy.
"Iya sayang, dia yang mengorbankan semuanya untuk kita berdua."
"Kalau gitu, kita ke makam nya aja..." Tutur Andy.
"Ya sudah..."

Mereka segera berangkat menuju makam Putra yang tidak jauh dari gubuk itu. Setelah tiba, Andy dan Jasmine langsung menitikkan air matanya. Sebab sosok Putra yang baik hati telah tiada untuk selama-selamany­a. Andy sangat menyesali perbuatannya kepada Putra selama ini. Dan Jasmine yang menyesal telah menyia-nyiakan rasa sayang dari sang pahlawan ini.
"Maafin abang Put,,," tangis isak Andy.
"Maafin Jasmine juga..."

Setelah cukup lama memandangi nisan Putra yang tak ada gunanya. Mereka langsung pergi meninggalkan kuburan itu. Ketika sudah cukup jauh dari makam Putra, Jasmine sempat menoleh kebelakang, dan ruh Putra berdiri tepat di samping kuburannya. Putra melambaikan tangannya kepada Jasmine dengan sedikit senyuman.

THE END!!!.

2 komentar:

  1. so sweet......
    cinta hrs dgn pengorbanan.....

    BalasHapus
  2. aku suka ceritanya :D yuk mampir ke blog aku http://gaysmacrot.blogspot.com

    BalasHapus