CERITA Gay " Dititipin Bocah Baru Gede "
Siang
itu udara panas sekali. Sepulang kuliah aku langsung masuk ke dalam
kamarku, dan tiduran di atas ranjang. Tak berapa lama aku tiduran,
terdengar ketukan pada pintu kamarku. "Deni, kamu ngapain?" terdengar
suara Tante Ida, ibu kost-ku, "Tidur ya?"
"Oh, enggak kok Tante", jawabku sambil membuka pintu kamar. "Ada apa Tante?" tanyaku. "Begini nih Den, nanti malem Tante harus berangkat ke Palembang." "Ada acara apaan nih Tante?" "Sepupu Tante menikah." "Ooo gitu, trus apa hubungannya dengan saya, Tante? Tante mau ngajak saya ke Palembang ya?" tebakku asal. "Bukan, ah kamu ini, Den. Ngg.. Tante mau nitip si Aryo ke kamu, soalnya Tante pergi dengan Oom, dan si Aryo nggak Tante ajak, kan dia harus sekolah."
Kemudian tiba-tiba Aryo nyelonong masuk kamar. "Ada apaan nih Ma? Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?" "Ah, kamu ini!", kata Tante Ida, "Selalu saja pengen tahu urusan orang." Aku hanya tersenyum sambil memandangi bocah kelas 2 SMU itu. "Duduk sini, Aryo", kataku sambil menarik tangannya. "Begitu lho, Den!" kata Tante Ida, "Soalnya dari anak-anak yang kost di sini, kamu yang paling sering di rumah, dan juga kamu yang paling lama di sini, kamu sudah Tante anggap seperti kakaknya Aryo." "Ah, Tante ada-ada saja", kataku. "Lho, apa hubungannya dengan saya?" tanya Aryo. "Gini lho Aryo, 'ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Trus, kamu nggak boleh ikut soalnya kamu nggak libur." "Ooo soal itu", kata Aryo. "Gimana Den? Tolong Tante ya?" pinta Tante Ida. "Beres deh Tante, 'ntar kalo si Aryo nakal biar Deni cubit", kataku sambil menggelitiki pinggang Aryo. "Makasih Den." Akhirnya Tante Ida dan Suaminya naik kereta api ke Jakarta malam itu. Aku dan Aryo mengantarnya hingga ke Stasiun Tugu.
Dalam perjalanan pulang aku bercakap-cakap dengan Aryo. "Mas Den, Mama tadi siang ngomong apa aja tentang Aryo?" Aku tersenyum, "Lho memangnya kenapa?", aku balik bertanya. "Nggak pa-pa sih, Aryo kira Mama ngomong yang aneh-aneh tentang Aryo ke Mas Deni", kata Aryo. Kupandangi bocah kelas 2 SMU itu, manis banget nih anak, pikirku. Kulitnya putih bersih, tinggi, dan badannya sedang. "Lho, kenapa Mas Den? Kok ngeliatin Aryo aneh gitu?" Aku tersenyum, "Nggak, Mas Deni pikir setelah diliatin lama-lama kamu kok nggak mirip ama mama papa kamu.. tapi mirip sapi!" kataku mencoba mengalihkan perhatiannya. "Sialan Mas Deni!", maki Aryo. "Eh, Mas Den, tadi temen Mas nelpon, namanya Reza." "Oh ya? jam berapa dia nelpon?" "Tadi pas Mas Deni kuliah, pesennya gini, VCD-nya udah dateng sekarang di tempat si DJ", kata Aryo. "Oke, makasih. Tar habis ini saya mau ke tempat DJ", kataku. "Udah, sekalian aja ini mumpung sedang jalan nih", kata Aryo. "Nggak pa-pa nih? Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?" tanyaku. "Ah, nyantai aja Mas Den, Aryo nggak ada PR kok", kata Aryo. Aku membelokkan motorku menuju rumah DJ. Malam itu rasanya dingin sekali, jalanan basah karena hujan beberapa saat yang lalu. Aryo berpegangan erat di pinggangku, jantungku berdegup, namun aku berusaha biasa aja. Sesaat kemudian kami sudah sampai di rumah DJ. Setelah kutekan bel sekali, kakaknya mucul dengan ditemani Billy, anjingnya. "Nyari DJ ya?" tanya kakaknya. Aku mengangguk. "Masuk aja, dia ada di kamarnya", kata kakaknya sekali lagi. Kemudian aku segera masuk, menaiki tangga, dan Aryo mengikutiku dari belakang, kuketuk pintu kamar DJ. "DJ, kamu di dalam?" kataku. "Masuk Deni, ini ada Reza", katanya dari dalam kamar. Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. "Mendingan kamu beresin semua yang aneh-aneh, soalnya saya nggak sendirian!" kataku sambil tetap di depan pintu kamar DJ yang tertutup. Aryo menjawil pinggangku, "Kenapa sih Mas Den?" Aku hanya tersenyum, "Ah anak kecil mau tau urusan orang dewasa aja!" Tak lama kemudian pintu kamar DJ terbuka, dan terlihat kamarnya yang berantakan. Reza sedang duduk-duduk sambil membaca majalah. "Aneh banget nih posisinya?" kataku meledek mereka. Reza mencibir, "Biarin", katanya. "Eh Den, kamu sama sapa nih?" kata Reza sambil senyum-senyum kepada Aryo. "Iya nih, kok ada brondong nyasar", timpal DJ. Aryo keliatan sedikit bingung, tapi kebingungannya hanya sesaat karena ia sibuk mengamati kamar DJ yang aneh itu sambil melihat-lihat koleksi kasetnya. "Heh denger ya, itu tuh anak Ibu Kost saya! Kalian nggak usah macem-macem deh." "Mmm.. lumayan juga Den, mau dong semalem", bisik Reza. "Matamu!" umpatku pelan. "Lho, kok jadi marah?" tanya DJ. "Soalnya saya juga mau", kataku tanpa rasa dosa, lalu kami bertiga tertawa keras-keras. "Eh DJ, aku mo dipinjemin yang mana nih?" tanyaku. "Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan." "Ayolah Jay..", rayuku. Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. Dan tak lama kemudian aku dan Aryo sudah berada di atas motor, pulang. "Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?" tanyanya sambil senyum-senyum. Aku menggeleng, "Jangan, kamu kan masih kecil!" kataku. Aku tidak mau dia tahu kalau ternyata yang di dalam VCD ini bukan seperti yang ada di benaknya. "Ayolah Mas", pintanya. Aku bingung, "Oke deh, tapi kamu pinjam aja satu, nonton sendiri aja di rumah, jangan di kamarku", kataku sambil menyusun rencana untuk minjem VCD porno yang biasa dari temanku. "Asyik, makasih Mas!" katanya. "Tapi besok aja, kamu kan malem ini harus belajar." "Yahh, Mas Deni.." "Udah besok aja", kataku. Dia agak sedikit kecewa. Akhirnya kami sampai rumah, dan Aryo langsung masuk kamarnya di rumah induk. Kebetulan, pikirku. Aku segera menghidupkan TV dan menontonnya. Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. Sepertinya karena aku makan sambel tadi sore, pikirku. Aku terburu-buru ke kamar mandi. Sekembalinya aku dari kamar mandi, aku terkejut ketika kudapati Aryo ada di dalam kamarku yang tadi lupa kukunci karena aku terburu-buru ke kamar mandi. "Eh, Mas Deni, kok filmnya begini sih? Isinya kok cowok semua?", tanya Aryo. Aku terdiam sesaat. "Iya nih, salah ngambil tadi.", jawabku sekenanya. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Sesekali dia menyentuh kemaluannya. Sepertinya dia menikmati filmnya, pikirku.
Adegan di layar TV mulai memanas, satu persatu dari mereka mulai melepas
celana dalam mereka. Aku duduk di sebelah Aryo, sambil kuelus
punggungnya. Ia diam saja. Kulanjutkan elusanku di bagian dadanya yang
bidang, turun ke perutnya, semakin turun. Aku menyentuh kemaluannya yang
mengeras. Aku mencium bibirnya yang merah, sekali, ia diam saja. Ketika
kucium bibirnya untuk kedua kalinya, Aryo membalas, kaku. Sejenak aku
memberinya kesempatan untuk bernafas. Kutindih Aryo di tempat tidurku,
dan tanganku mulai mengusap-usap perutnya, dadanya. Aku mulai membuka
kaos yang sedang dipakainya, dan terlihat dadanya yang bidang, kulitnya
yang putih bersih. Aryo menggeliat-geliat ketika kuciumi lehernya.
Kemudian Aryo membuka satu persatu kancing bajuku. Aku membiarkan ia
melakukan hal itu. Kali ini Aryo berada di atasku. Aku membuka kancing
celana jeans birunya, dan seketika itu pula kupelorotkan celananya.
Terlihat celana dalamnya warna biru, dan sesuatu menonjol. Aryo
mengerang keras ketika kupijat perlahan kemaluannya. Kuurut perlahan
kemaluannya, dan dia tetap mengerang. Kuelus pantatnya yang padat
berisi. Ketika itu dia telah berkutat dengan kancing celana jeans-ku.
Segera saja dia memelorotkan celanaku. Kemaluanku sudah tegak berdiri di
dalam celana dalamku. Kemudian aku membuka celana dalamnya. Terlihat
kemaluannya tegak seolah menantangku. Kukulum kemaluannya, dan kumainkan
lidahku. Aryo menjerit tertahan. Ia memegangi kepalaku dan ingin
mengulum kemaluanku yang tak kalah menantang, namun aku tak mau
melepaskan kulumanku. Aryo memegang kedua pipiku, dan wajah kami sangat
dekat saling berhadapan. Kami berciuman nikmat sekali, kemudian ia
mencium leher dan dadaku, sambil mengelus ketiak dan punggungku. Lalu ia
mengulum kemaluanku yang berbulu. Aku mengerjap-ngerjapkan mata, aku
tidak tahan lagi, kuraih kemaluannya dan sesaat kemudian kami dalam
posisi 69. Kukulum dan kuhisap kuat-kuat kemaluannya.
Kulepaskan sesaat kulumanku pada kemaluannya. "Aryo, Mas Deni mau keluar nih!" kataku. Aryo tidak menghiraukanku. Ia hanya berkata tidak apa-apa. Lalu aku meneruskan menghisap kemaluannya, kumainkan lidahku. Tak berapa lama kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di tenggorokanku, dia ejakulasi. Selang tak berapa lama, ketika aku sedang menikmati air maninya, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan keluarlah seluruh spermaku.
Kami berdua terengah-engah setelah pertandingan itu. Kemudian dia duduk di pinggir ranjangku sambil melihat adegan-adegan yang masih saja berlangsung di layar TV. Aku duduk di belakangnya sambil menciumi leher belakang dan punggungnya. "Kenapa, Aryo? Kamu nyesel?" tanyaku. Ia menggeleng perlahan sambil memandangi wajahku. "Lalu kenapa?" tanyaku. "Nggak kok Mas Den, nggak pa-pa", jawabnya sambil menunduk. "Mas Deni tahu Aryo bohong, sekarang cerita kenapa? Kalo Aryo nyesel, Mas Deni minta maaf, kejadian ini bener-bener sebuah kecelakaan." "Ngga pa-pa kok.." jawab Aryo. Lalu ia terdiam sesaat. Aku bener-bener merasa serba salah saat melihat wajah imutnya agak murung kali ini. "Jujur aja Aryo, ada apa?" "Oke deh, Aryo akan jujur. gimana kalo kita main sekali lagi Mas Den?", tanya Aryo sambil tersenyum nakal. Lalu tanpa di komando kamipun mengulangi permainan yang telah kami lakukan tadi, bahkan kali ini jauh lebih dahsyat dari yang pertama hingga kamipun seperti kehabisan tenaga saat permainan di ronde kedua, dan kamipun tidur pulas sambil berpelukan. Sejak kejadian itu, Aryo semakin dekat dengan saya dan kamipun sering mengulangi perbuatan yang pernah kami lakukan itu. -=: The End :=- ( Budayakan Comentar Yach... Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar )
"Oh, enggak kok Tante", jawabku sambil membuka pintu kamar. "Ada apa Tante?" tanyaku. "Begini nih Den, nanti malem Tante harus berangkat ke Palembang." "Ada acara apaan nih Tante?" "Sepupu Tante menikah." "Ooo gitu, trus apa hubungannya dengan saya, Tante? Tante mau ngajak saya ke Palembang ya?" tebakku asal. "Bukan, ah kamu ini, Den. Ngg.. Tante mau nitip si Aryo ke kamu, soalnya Tante pergi dengan Oom, dan si Aryo nggak Tante ajak, kan dia harus sekolah."
Kemudian tiba-tiba Aryo nyelonong masuk kamar. "Ada apaan nih Ma? Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?" "Ah, kamu ini!", kata Tante Ida, "Selalu saja pengen tahu urusan orang." Aku hanya tersenyum sambil memandangi bocah kelas 2 SMU itu. "Duduk sini, Aryo", kataku sambil menarik tangannya. "Begitu lho, Den!" kata Tante Ida, "Soalnya dari anak-anak yang kost di sini, kamu yang paling sering di rumah, dan juga kamu yang paling lama di sini, kamu sudah Tante anggap seperti kakaknya Aryo." "Ah, Tante ada-ada saja", kataku. "Lho, apa hubungannya dengan saya?" tanya Aryo. "Gini lho Aryo, 'ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Trus, kamu nggak boleh ikut soalnya kamu nggak libur." "Ooo soal itu", kata Aryo. "Gimana Den? Tolong Tante ya?" pinta Tante Ida. "Beres deh Tante, 'ntar kalo si Aryo nakal biar Deni cubit", kataku sambil menggelitiki pinggang Aryo. "Makasih Den." Akhirnya Tante Ida dan Suaminya naik kereta api ke Jakarta malam itu. Aku dan Aryo mengantarnya hingga ke Stasiun Tugu.
Dalam perjalanan pulang aku bercakap-cakap dengan Aryo. "Mas Den, Mama tadi siang ngomong apa aja tentang Aryo?" Aku tersenyum, "Lho memangnya kenapa?", aku balik bertanya. "Nggak pa-pa sih, Aryo kira Mama ngomong yang aneh-aneh tentang Aryo ke Mas Deni", kata Aryo. Kupandangi bocah kelas 2 SMU itu, manis banget nih anak, pikirku. Kulitnya putih bersih, tinggi, dan badannya sedang. "Lho, kenapa Mas Den? Kok ngeliatin Aryo aneh gitu?" Aku tersenyum, "Nggak, Mas Deni pikir setelah diliatin lama-lama kamu kok nggak mirip ama mama papa kamu.. tapi mirip sapi!" kataku mencoba mengalihkan perhatiannya. "Sialan Mas Deni!", maki Aryo. "Eh, Mas Den, tadi temen Mas nelpon, namanya Reza." "Oh ya? jam berapa dia nelpon?" "Tadi pas Mas Deni kuliah, pesennya gini, VCD-nya udah dateng sekarang di tempat si DJ", kata Aryo. "Oke, makasih. Tar habis ini saya mau ke tempat DJ", kataku. "Udah, sekalian aja ini mumpung sedang jalan nih", kata Aryo. "Nggak pa-pa nih? Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?" tanyaku. "Ah, nyantai aja Mas Den, Aryo nggak ada PR kok", kata Aryo. Aku membelokkan motorku menuju rumah DJ. Malam itu rasanya dingin sekali, jalanan basah karena hujan beberapa saat yang lalu. Aryo berpegangan erat di pinggangku, jantungku berdegup, namun aku berusaha biasa aja. Sesaat kemudian kami sudah sampai di rumah DJ. Setelah kutekan bel sekali, kakaknya mucul dengan ditemani Billy, anjingnya. "Nyari DJ ya?" tanya kakaknya. Aku mengangguk. "Masuk aja, dia ada di kamarnya", kata kakaknya sekali lagi. Kemudian aku segera masuk, menaiki tangga, dan Aryo mengikutiku dari belakang, kuketuk pintu kamar DJ. "DJ, kamu di dalam?" kataku. "Masuk Deni, ini ada Reza", katanya dari dalam kamar. Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. "Mendingan kamu beresin semua yang aneh-aneh, soalnya saya nggak sendirian!" kataku sambil tetap di depan pintu kamar DJ yang tertutup. Aryo menjawil pinggangku, "Kenapa sih Mas Den?" Aku hanya tersenyum, "Ah anak kecil mau tau urusan orang dewasa aja!" Tak lama kemudian pintu kamar DJ terbuka, dan terlihat kamarnya yang berantakan. Reza sedang duduk-duduk sambil membaca majalah. "Aneh banget nih posisinya?" kataku meledek mereka. Reza mencibir, "Biarin", katanya. "Eh Den, kamu sama sapa nih?" kata Reza sambil senyum-senyum kepada Aryo. "Iya nih, kok ada brondong nyasar", timpal DJ. Aryo keliatan sedikit bingung, tapi kebingungannya hanya sesaat karena ia sibuk mengamati kamar DJ yang aneh itu sambil melihat-lihat koleksi kasetnya. "Heh denger ya, itu tuh anak Ibu Kost saya! Kalian nggak usah macem-macem deh." "Mmm.. lumayan juga Den, mau dong semalem", bisik Reza. "Matamu!" umpatku pelan. "Lho, kok jadi marah?" tanya DJ. "Soalnya saya juga mau", kataku tanpa rasa dosa, lalu kami bertiga tertawa keras-keras. "Eh DJ, aku mo dipinjemin yang mana nih?" tanyaku. "Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan." "Ayolah Jay..", rayuku. Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. Dan tak lama kemudian aku dan Aryo sudah berada di atas motor, pulang. "Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?" tanyanya sambil senyum-senyum. Aku menggeleng, "Jangan, kamu kan masih kecil!" kataku. Aku tidak mau dia tahu kalau ternyata yang di dalam VCD ini bukan seperti yang ada di benaknya. "Ayolah Mas", pintanya. Aku bingung, "Oke deh, tapi kamu pinjam aja satu, nonton sendiri aja di rumah, jangan di kamarku", kataku sambil menyusun rencana untuk minjem VCD porno yang biasa dari temanku. "Asyik, makasih Mas!" katanya. "Tapi besok aja, kamu kan malem ini harus belajar." "Yahh, Mas Deni.." "Udah besok aja", kataku. Dia agak sedikit kecewa. Akhirnya kami sampai rumah, dan Aryo langsung masuk kamarnya di rumah induk. Kebetulan, pikirku. Aku segera menghidupkan TV dan menontonnya. Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. Sepertinya karena aku makan sambel tadi sore, pikirku. Aku terburu-buru ke kamar mandi. Sekembalinya aku dari kamar mandi, aku terkejut ketika kudapati Aryo ada di dalam kamarku yang tadi lupa kukunci karena aku terburu-buru ke kamar mandi. "Eh, Mas Deni, kok filmnya begini sih? Isinya kok cowok semua?", tanya Aryo. Aku terdiam sesaat. "Iya nih, salah ngambil tadi.", jawabku sekenanya. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Sesekali dia menyentuh kemaluannya. Sepertinya dia menikmati filmnya, pikirku.
Kulepaskan sesaat kulumanku pada kemaluannya. "Aryo, Mas Deni mau keluar nih!" kataku. Aryo tidak menghiraukanku. Ia hanya berkata tidak apa-apa. Lalu aku meneruskan menghisap kemaluannya, kumainkan lidahku. Tak berapa lama kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di tenggorokanku, dia ejakulasi. Selang tak berapa lama, ketika aku sedang menikmati air maninya, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan keluarlah seluruh spermaku.
Kami berdua terengah-engah setelah pertandingan itu. Kemudian dia duduk di pinggir ranjangku sambil melihat adegan-adegan yang masih saja berlangsung di layar TV. Aku duduk di belakangnya sambil menciumi leher belakang dan punggungnya. "Kenapa, Aryo? Kamu nyesel?" tanyaku. Ia menggeleng perlahan sambil memandangi wajahku. "Lalu kenapa?" tanyaku. "Nggak kok Mas Den, nggak pa-pa", jawabnya sambil menunduk. "Mas Deni tahu Aryo bohong, sekarang cerita kenapa? Kalo Aryo nyesel, Mas Deni minta maaf, kejadian ini bener-bener sebuah kecelakaan." "Ngga pa-pa kok.." jawab Aryo. Lalu ia terdiam sesaat. Aku bener-bener merasa serba salah saat melihat wajah imutnya agak murung kali ini. "Jujur aja Aryo, ada apa?" "Oke deh, Aryo akan jujur. gimana kalo kita main sekali lagi Mas Den?", tanya Aryo sambil tersenyum nakal. Lalu tanpa di komando kamipun mengulangi permainan yang telah kami lakukan tadi, bahkan kali ini jauh lebih dahsyat dari yang pertama hingga kamipun seperti kehabisan tenaga saat permainan di ronde kedua, dan kamipun tidur pulas sambil berpelukan. Sejak kejadian itu, Aryo semakin dekat dengan saya dan kamipun sering mengulangi perbuatan yang pernah kami lakukan itu. -=: The End :=- ( Budayakan Comentar Yach... Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar )
bagus, tapi alurnya kurang tertata
BalasHapusIya
Hapusvidio gay kids,dijamin ga bisa kedip hahahah.
BalasHapusLink: http://downloads.ziddu.com/download/24026766/conference-notes-2012.rar.html
extrak tonton dah.
paswoodnya (whattimeislove2012)
gk bs dibuka
HapusCeritanya kisah nyata ataw fantasy? Bagus tp lebh bagus lg klo kejadian pertama kenal anak ibu kost ,pertama ngomong dgn dia dll,shg pembaca lebh bs menghayati.Lalu sebutin jg apa ibu kost ga curiga dll,tp secara umum,menarik ceritanya
BalasHapusRomantis sih.. tapi bener engga sih cerita itu,,? Rada aneh aja dan ada ganjalan dalam membaca cerita itu.
BalasHapusBeneran ga sih,jadi pngn nyoba,hehehe...
BalasHapusLumayan ceritanya buat hiburan,walaupun kurang tertata...
Salam knl buat yg bikin cerita.
Enak euyy :v
HapusPengen kaya gitu dong...telpon nih nomor teleponku 08298000960
BalasHapusMau gk? Wkwk
Hapus
BalasHapusDEWASTREAMING.COM
NONTON TV ONLINE
NONTON VIDEO STREAMING
Aku jg pengin. Adakah yg di YOGYAKARTA? 085869447812
BalasHapusAku mau dong di hitui🤤
Hapusaku udh pernah ngejilat penis , tpi pngen lagi yg lebih gede
BalasHapusSini sayang penis aku gede , mau mainin penis aku🤤
HapusAwww😁
HapusNjr lh jd takut saya mo di titipin ke abg tpi itu tetangga sebelah... kalo di ceritakan cuma di kulum klo sampe lebih gk mau,.. Sakit banget tuh...
Hapus"Masih kelas 8 smp aku 😭"
Ayo kita belajar bareng
HapusLumayan ceritanya
BalasHapusAwass Nanti Mau lg :V Sini Dong Chat Fb: Haii Nobitaa Acill
HapusKok ceritanya kayak gini sih?
BalasHapusGak jelas bangetz dech
Mau jujur ato boong bro?
BalasHapusSebenarnya ceritanya uda lumayan dr awal. Tp masih blm mengidentifikasi si Aryo nya.
Anaknya kyk gmn. Sifatnya n fisiknya kyk gmn. Itu blm ada gambaran jelas.
Trus konfliknya jg gk ada.
Lbh bagus ketika Aryo akhirnya nangis trus kabur ato marah. Jd pendiem besoknya lalu baikan. Itu blm ada.
Trus romancenya itu bukan romance cerita novel. Blm ada soul diantara mreka berdua.
Coba dikasih flashback pas aryo lg pulang maen basket trus badannya ngecap kena kringat. Ato pas dy mandi. Cerita2 yg bikin orang jd tau klo ada hub trpndam antar tokoh
bikin sange bacanya. mampir juga yah boylolli.blogspot.com
BalasHapusSini boyolali
Hapusoh yeah gaysmacrot.blogspot.com
BalasHapusyg mau ni 085752265922
BalasHapusyg mau ni 085752265922
BalasHapusPengalamaku juga pernah di cabuli kakak kelasku..dia punya kontol gede aku jadi pengen lagi.. Siapa yang mau kontolnya di emut lagi..
BalasHapusSaya 😂
HapusPengalamaku juga pernah di cabuli kakak kelasku..dia punya kontol gede aku jadi pengen lagi.. Siapa yang mau kontolnya di emut lagi..
BalasHapusRasanya gimana yahh kayanya enak... hehehe
BalasHapusMau nyoba say 085655704802
HapusRasanya gimana yahh kayanya enak... hehehe
BalasHapusEmng rsanya nyepong tu gmna ya.ak jd pngen.tp ak tkut dn gk suka yg nmanya di sodom.
BalasHapusCobain yuuuuuk....
HapusMampir www.videogaykids.blogspot.co.id
BalasHapushttp://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/4-peralatan-ini-buat-hubungan-dengan.html
BalasHapushttp://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/bek-indonesia-selection-minta.html
♥ ♠ ♦ ♣ OPERAQQ.INFO ♥ ♠ ♦ ♣
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari OperaQQ.org :) 1 ID Untuk 7 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami OperaQQ.info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan OperaQQ.org :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback 0.3% Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- Operaqq.net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Operaqq.net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM :D60ED5D7
- WHATSAPP :+855 964 93 0279
- LINE : operaqq
Link Alternatif :
- www.operaqq.com
- www.operaqq.info
- www.operaqq.org
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www lagi boss ^_^
Njirr Mantap klo Mau Chat :v
BalasHapusFB:Haii Nobitaa Acill
So sweet sih
BalasHapusNi yg mau kenal aku
Chat langsung ke no wa aku ya
085262804650😊
Ngga ada wa nya ya
HapusDi jawab gak? Nanti klo knal aku di gituin gak, aku pengen di gituiin🤤🤤
HapusSo sweet sih
BalasHapusNi yg mau kenal aku
Chat langsung ke no wa aku ya
085262804650😊
Hmmm
BalasHapus082288207239 yg mau berteman add WA
BalasHapusNgentot
BalasHapusAyo sini entot aku sayangg sini kontolnya aku sepong sampe masuk semuanyaa🤤🤤
HapusYang usia 12 thn ada gak sama aku sini 15
BalasHapusada aku
HapusAda aku nih
HapusSini sayang sama aku
Hapusakuu
Hapus085778246804
Aku bg
HapusAku
BalasHapusAku.
BalasHapus087729274255
000
HapusMin tolong hapus komentar nomer ini min please
HapusKarena banyak yang nge chat nggk nggk min please hapus min
HapusAd yang umur ny 17 kebawah ga:v
BalasHapusada ni
Hapus13 thn bg
HapusWA : 082322502845
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskarangan cerita nya seru . sampai2 cerita ini saya ceritain sama anak nya ibu kost .. pas di baca malah nampar
BalasHapusNjr lh jd takut saya mo di titipin ke abg tpi itu tetangga sebelah... kalo di ceritakan cuma di kulum klo sampe lebih gk mau,.. Sakit banget tuh...
Hapus"Masih kelas 8 smp umur baru 13 taon 😭"
cerita nya oke
BalasHapusNih masih belia tinggal salin langsung dowload keburu di blokir
BalasHapushttp://q.gs/FV9ot
Pengen gua di sepong
BalasHapusSini aku sepong
BalasHapus